Page 18 - BUKU IPEBI
P. 18

HIST ORI        09





                             berada pada koridor sebagai mitra strategis lembaga, bukan menjatuhkan.

                             Hal yang sama juga dilakukan pada masa Ketum Dian E. Rae, meski ia cukup
                             vokal dalam menyuarakan aspirasi anggota namun dalam hal mendukung

                             lembaga, dirinya juga berada di garda depan. Hal itu ia tunjukkan dalam
                             dukungan aksi keprihatinan saat publik menyudutkan dan “mengadili” BI oleh

                             karena sejumlah kasus yang melibatkan pimpinan BI pada tahun 2008 silam.



                             Fakta ini membuktikan bahwa sevokal apapun IPEBI bersuara, organisasi ini
                             tetap cinta pada lembaganya dan ikut terluka saat lembaganya mengalami

                             tekanan publik. Sebagai mitra strategis, IPEBI juga menjadi  public  speaker
                             lembaga demi menjaga citra baik lembaga. Sehingga masyarakat juga

                             menyadari bahwa insan penggerak organisasi tidak berdiam diri melalui
                             saluran IPEBI.



                           D. Pimpinan per Periode

                             Sejak UU Independensi BI berlaku pada 2 Desember 1999, IPEBI mulai
                             menjalankan aktivitas organisasinya pada tahun 2000 dengan Ketum

                             Burhanuddin Abdullah dan sejumlah pengurus seperti Joko Sarwono, Budi
                             Rochadi (Alm) dan Maskan, termasuk Lucky Fathul A. Hadibrata, Mulya Siregar,

                             Muliaman  D.  Hadad,  dan  sejumlah  nama  besar  tokoh  penting  di  BI  pada
                             perjalanan karir masa depannya. Pada masanya, IPEBI masih mencari bentuk

                             dan  terobosan  dalam  organisasi,  agar  aspirasi  anggota  dapat  disalurkan
                             melalui wadah pegawai. Utamanya dalam hal anggaran, sehingga IPEBI masih

                             dalam tahap konsolidasi masalah pembiayaan. Selain itu, media komunikasi
                             wadah pegawai yang kala itu masih dalam bentuk buletin GEMAKORP juga

                             diubah menjadi KOMPAK, salah satu unsur budaya kerja pada masa itu yaitu
                             Kredibel, Integritas, Transparan, Akuntabel dan Kompak (KITA-Kompak).



                             Kecakapan Burhanuddin  Abdullah dalam sejumlah bidang khususnya di

                             bidang  ekonomi  mengantarkannya  menjadi  Menteri  Koordinator  Bidang
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23